LABA
LABA
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah,
adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan
dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan
tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba
digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan
kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki
delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida.
Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan
kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar
150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae,
dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui
sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski
demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya
sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan
manusia. Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk
menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan
benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis
namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang
terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini
amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun
dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat
kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Indera Laba
laba
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.
Pemangsaan
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi. Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya. Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya. Sedikit berbeda, laba-laba pemburu (seperti anggota suku Lycosidae) biasanya lebih aktif. Laba-laba jenis ini biasa menjelajahi pepohonan, sela-sela rumput, atau permukaan dinding berbatu untuk mencari mangsanya. Laba-laba ini dapat mengejar dan melompat untuk menerkam mangsanya.
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi. Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya. Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya. Sedikit berbeda, laba-laba pemburu (seperti anggota suku Lycosidae) biasanya lebih aktif. Laba-laba jenis ini biasa menjelajahi pepohonan, sela-sela rumput, atau permukaan dinding berbatu untuk mencari mangsanya. Laba-laba ini dapat mengejar dan melompat untuk menerkam mangsanya.
Bisa yang disuntikkan laba-laba melalui
taringnya biasanya sekaligus mencerna dan menghancurkan
bagian dalam tubuh mangsa. Kemudian perlahan-lahan cairan
tubuh beserta hancuran organ dalam itu dihisap oleh
si pemangsa. Berjam-jam laba-laba menyedot cairan itu
hingga bangkai mangsanya mengering. Laba-laba yang memiliki
rahang (chelicera) kuat, bisa lebih cepat menghabiskan
makanannya dengan cara merusak dan meremuk tubuh mangsa
dengan rahang dan taringnya itu. Tinggal sisanya berupa
bola-bola kecil yang merupakan remukan tubuh mangsa
yang telah mengisut.
Beberapa laba-laba penenun memiliki kemampuan membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera. Kemampuan ini sangat berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diri yang berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat; atau jika laba-laba ingin menyimpan mangsanya beberapa waktu sambil menanti saat yang lebih disukai untuk menikmatinya belakangan.
Beberapa laba-laba penenun memiliki kemampuan membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera. Kemampuan ini sangat berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diri yang berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat; atau jika laba-laba ingin menyimpan mangsanya beberapa waktu sambil menanti saat yang lebih disukai untuk menikmatinya belakangan.
Keragaman Jenis
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies. Ada 40 ribu spesies, 110 famili, dan 3700 genus laba-laba di dunia
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies. Ada 40 ribu spesies, 110 famili, dan 3700 genus laba-laba di dunia
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi
atas tiga golongan besar pada aras subordo, yakni:
Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruas tubuh yang nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan leluhurnya yakni artropoda beruas-ruas. Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang membuat liang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan juga lancah maung. Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-laba yang kita temui termasuk ke dalam subordo ini, mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruas tubuh yang nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan leluhurnya yakni artropoda beruas-ruas. Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang membuat liang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan juga lancah maung. Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-laba yang kita temui termasuk ke dalam subordo ini, mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
Oleh sebab itu, jika sewaktu-waktu
menemukan laba-laba -di atap rumah, cabang pohon, tanah,
atau di atas air- maka kalian cukup memperhatikan dengan
saksama. Perlu kalian ketahui, laba-laba bukan termasuk
serangga meskipun berasal dari hewan yang berasal dari
filum sama. Serangga biasanya memiliki sayap, laba-laba
tidak, serangga berkaki enam, laba-laba berkaki delapan,
mata serangga berlensa majemuk, mata laba-laba berlensa
tunggal. Untuk bertahan hidup, biasanya laba-laba memakan
serangga.
Keunikan lain dari laba-laba ialah
dapat menghasilkan benang sutra dari kelenjar yang terletak
di ujung perutnya. Benang sutra ini dirajut menjadi
jaring di suatu tempat sebagai jebakan mangsanya. Laba-laba
lebih mengandalkan indra perasa, terlebih getaran yang
bisa direspons dari jaringnya, maupun dari tanah, air,
atau di tempat laba-laba berada. Begitu ulat, kupu-kupu,
capung, nyamuk, atau jenis serangga lainnya terperangkap
jaringnya, laba-laba melumpuhkannya dengan mengirimkan
enzim pencerna ke dalam tubuh mangsa. Itulah sebabnya
mengapa laba-laba dikatakan sebagai predator yang menyergap,
bersembunyi di antara lapisan daun atau batang. Singkat
cerita, secara biologis, laba-laba digolongkan dalam
keluarga ordo araneae dan dimasukkan kelas arachnida.
Dalam keluarga dan kelas tersebut, laba-laba memiliki
saudara, seperti kalajengking, tungau, dan ketonggeng.
frans ekodhanto
Jenis laba laba
Hingga sekarang arachnologits (ahli laba-laba) telah berhasil mengidentifikasi sekitar 40 ribu spesies laba-laba. Selanjutnya, mereka mengelompokkannya dalam 110 famili dan sekitar 3.700 genus. Namun, masih banyak jenis laba-laba di alam yang belum teridentifikasi karena bentuknya yang kecil dan habitatnya yang tersembunyi. Bahkan, tidak sedikit spesimen di museum yang belum terdeskripsikan dengan baik.
Hingga sekarang arachnologits (ahli laba-laba) telah berhasil mengidentifikasi sekitar 40 ribu spesies laba-laba. Selanjutnya, mereka mengelompokkannya dalam 110 famili dan sekitar 3.700 genus. Namun, masih banyak jenis laba-laba di alam yang belum teridentifikasi karena bentuknya yang kecil dan habitatnya yang tersembunyi. Bahkan, tidak sedikit spesimen di museum yang belum terdeskripsikan dengan baik.
Agar lebih mudah membedakan jenis laba-laba,
secara garis besar ilmuwan mengelompokkan laba-laba
ke dalam dua sub-ordo, yakni Mesothelae dan Opisthothelae.
Selanjutnya, sub-ordo Opisthothelae yang paling banyak
ditemukan ini dikelompokkan menjadi dua infra-ordo,
yaitu Mygalomorphae dan Araneomorphae.
- Mesothelae
Laba-laba primitif tak berbisa ini hanya dapat ditemukan di Asia Tenggara, China, dan Jepang. Salah satu familia yang masih ada dari jenis laba-laba ini ialah Liphistiidae. Adapun familia yang diduga telah punah yakni Arthrolycosidae dan Arthromygalidae.
Laba-laba primitif tak berbisa ini hanya dapat ditemukan di Asia Tenggara, China, dan Jepang. Salah satu familia yang masih ada dari jenis laba-laba ini ialah Liphistiidae. Adapun familia yang diduga telah punah yakni Arthrolycosidae dan Arthromygalidae.
- Mygalomorphae
Ciri-ciri laba-laba ini berbadan relatif lebih besar ketimbang jenis lainnya, berbulu, dan bertaring tegak. Nah, contoh terkenal dari jenis ini adalah tarantula. Secara umum, laba-laba ini acap kali ditemukan di Australia.
Ciri-ciri laba-laba ini berbadan relatif lebih besar ketimbang jenis lainnya, berbulu, dan bertaring tegak. Nah, contoh terkenal dari jenis ini adalah tarantula. Secara umum, laba-laba ini acap kali ditemukan di Australia.
- Araneomorphae
Sekitar 90 persen jenis laba-laba yang ada di alam merupakan infra-ordo Araneomorphae. Laba-laba ini memunyai ciri-ciri taring miring ke depan yang berfungsi menjepit mangsanya. Contohnya laba-laba punggung duri (Gasteracantha), Laba-laba penenun (Araneus diadematus), laba-laba berbisa (black widow, Latrodectus mactans), laba-laba pelompat (Myrmarachne) yang menyerupai semut, dan laba-laba serigala (Lycosidae). frans ekodhanto
Sekitar 90 persen jenis laba-laba yang ada di alam merupakan infra-ordo Araneomorphae. Laba-laba ini memunyai ciri-ciri taring miring ke depan yang berfungsi menjepit mangsanya. Contohnya laba-laba punggung duri (Gasteracantha), Laba-laba penenun (Araneus diadematus), laba-laba berbisa (black widow, Latrodectus mactans), laba-laba pelompat (Myrmarachne) yang menyerupai semut, dan laba-laba serigala (Lycosidae). frans ekodhanto
Fakta-fakta tentang laba laba
- Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolongkan ke dalam 111 Famili dan diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
- Menurut profesor Emeritus teknik mesin John Lienhard di University of Houston, jaring laba-laba sangat lentur, bahkan bisa meregang 140 persen dari panjang asli tanpa putus.
- Laba-laba memiliki peran penting dalam ekosistem. Laba-laba makan berbagai jenis serangga berbahaya, dan membantu menjaga kebun petani bebas dari hama. Sebagian jenis laba-laba membantu penyerbukan tanaman. Laba-laba juga merupakan sumber makanan bagi mamalia kecil, burung, dan ikan.
- Laba-laba tidak bisa mengunyah atau menelan, sehingga mereka harus mencerna makanan mereka di luar tubuh dan menghisap cairan mangsanya. Salah satu caranya membungkus mangsanya di jaringnya, kemudian menghancurkan tubuh itu dengan giginya.
- Laba-laba jantan biasanya lebih kecil daripada laba-laba betina. frans ekodhanto
BERBAGAI MACAM POLA JARING
LABA LABA YANG UNIK
aring laba-laba, mungkin saja merupakan struktur alam buatan hewan yang paling cantik dan ruwet. Tapi beberapa jenis laba-laba membuatnya lebih baik lagi. Mereka membangunnya selangkah lebih maju.
aring laba-laba, mungkin saja merupakan struktur alam buatan hewan yang paling cantik dan ruwet. Tapi beberapa jenis laba-laba membuatnya lebih baik lagi. Mereka membangunnya selangkah lebih maju.
Beberapa jenis laba-laba menghias jaringnya
bahkan lebih tertata dengan pola
yang lebih kompleks, seolah-olah menunjukkan bahwa merekalah
desainer alam terbaik di muka bumi. Kalau melihat gambar-gambar
berikut ini memang tidak terlihat sempurna tapi cukup
membuat kita bertanya mengapa mereka membuat konfigurasi
ekstra ini.
Struktur jaring laba-laba ekstra
ini memiliki nama ilmiah stabilimentum atau stabilimenta.
Nama ini sebenarnya diambil secara tidak sengaja,
bahkan muncul karena adanya kesalahan yaitu saat peneliti
menduga bahwa pola ini bertujuan untuk membuat jaring
laba-laba stabil. Teori ini belakangan dibantah.
Sepertinya fungsi dari pola ekstra
ini bisa bermacam-macam. Laba-laba membangun pola ini
sendiri berkali-kali mungkin sampai sepuluh kali. Beberapa
diantaranya membuat pola ini tidak berasal dari jaringnya
sendiri melainkan dari sisa-sisa apa saja termasuk dari
bekas telurnya sendiri atau apa saja yang ada di dekat
jaringnya.
Pola jaring ekstra ini bisa ditemukan diantara sejumlah spesies laba-laba – tapi contoh terbaiknya adalah yang dari jenis Argiope. Pola ekstra ini, seringkali hampir presisi secara matematis dengan sudut 45 derajat, sepertinya dibuat untuk “memelarkan” tubuh mereka sehingga membuatnya lebih tidak menarik predatornya. Kadang-kadang pola ini mengarah vertikal dan laba-laba yang lebih muda mungkin membuatnya berbentuk seperti piringan.
Menjawab pertanyaan mengapa pola ekstra ini dibuat sepertinya menjadi tidak sederhana. Beberapa menganggapnya memberikan perlindungan ekstra karena membuat laba-laba terlihat lebih besar atau sebagai kamuflase. Atau sebaliknya justru membuatnya lebih terlihat dibanding jaringnya sendiri sehingga membuatnya makin mudah terlihat oleh misalnya burung. Lebih seperti “rambu stop” untuk hewan lainnya.
Belakangan disebutkan bahwa stabilimenta
digunakan untuk lebih menarik mangsa laba-laba. Sering
lihat serangga di malam hari berkumpul mendekati cahaya
lampu? Pola ekstra jaring laba-laba ini diyakini mampu
memantulkan sinar ultraviolet sehingga meanrik lebih
banyak lagi mangsa untuk mendekati jaring.
Thermoregulation, teori ini menyebutkan bahwa pola ekstra ini membantu laba-laba menjaga suhu tubuhnya optimal untuk bertahan hidup dalam cuaca apapun.
Adapula yang menyebutkan bahwa laba-laba memiliki estetika – seperti manusia yang juga memiliki estetika – seperti yang juga ditunjukkan hewan lainnya untuk memperbaiki lingkungan sekitarnya untuk mengejar sesuatu.
Bisa saja, dorongan reproduksi menjadi alasan mengapa pola ekstra ini dibuat. Saat seekor betina siap untuk bereproduksi cara apalagi yang lebih baik untuk menarik sang jantan selain mempercantik jaringnya?
Pola ekstra ini paling banyak memang dibuat dari jaringnya sendiri selain beberapa jenis mengkombinasikannya dengan benda apa saja di dekatnya. Pada jenis Nephila, sisa-sisa mangsa pun ikut ditempelkan pada pola ini dengan maksud lebih menarik mangsa lainnya lagi.
Apapun alasannya, hal ini menunjukkan
di luar sana ada banyak keajaiban alam yang tidak kita
sadari terjadi tiap hari. Bahkan dilakukan oleh binatang
kecil yang hampir kita tidak pernah mempedulikannya.
Keistimewaan
Laba laba
Laba-laba, di antara hewan predator lainnya adalah spesies yang terbilang angat sukses dalam kerajaan binatang, hal ini dimungkinkan dengan kekuatan dan keahlian serbaguna yang mereka miliki, kaki mereka dirancang agar dapat melalui medan apapun, taring mereka bak racun korosif, dan mereka bisa mengeluarkan zat perekat yang bahkan 25 kali lebih kuat dari baja.Mungkin anda akan berfikir bahwa laba-laba tidak membutuhkan hal-hal lain untuk hidup dengan apa yang telah mereka miliki, namun laba – laba memperlihatkan spesialisasi lain yang tidak biasa..berikut ini 10 daftar kekuatan super dari laba-laba
Laba-laba, di antara hewan predator lainnya adalah spesies yang terbilang angat sukses dalam kerajaan binatang, hal ini dimungkinkan dengan kekuatan dan keahlian serbaguna yang mereka miliki, kaki mereka dirancang agar dapat melalui medan apapun, taring mereka bak racun korosif, dan mereka bisa mengeluarkan zat perekat yang bahkan 25 kali lebih kuat dari baja.Mungkin anda akan berfikir bahwa laba-laba tidak membutuhkan hal-hal lain untuk hidup dengan apa yang telah mereka miliki, namun laba – laba memperlihatkan spesialisasi lain yang tidak biasa..berikut ini 10 daftar kekuatan super dari laba-laba
Laba-laba memberikan kontribusi tak
terhitung untuk ekosistem bumi. Mereka membersihkan
populasi serangga berbahaya, memelihara tanaman dan
hewan penting. Sutra mereka adalah suatu keajaiban alam,
dan dapat dimanfaatkan untuk aplikasi militer dan industri
untuk manusia. Racun laba-laba dibagi dua jenis yaitu
racun neurotoxic dan racun necrotic. diantara keduanya,
racun yang paling berbahaya bahkan beberapa kasus diberitakan
sangat mematikan adalah laba-laba yang menghasilkan
racun neurotoxic. Berikut adalah laba-laba beracun yang
sangat berbahaya dan mematikan :Berikut adalah 5 laba-laba
paling mematikan yang pernah dikenal.
1. Black
Widow Spider (Latrodectus
hasselti)
Laba-laba ini mungkin adalah yang paling mematikan. Laba-laba hitam mengkilap ini dapat ditemukan di Amerika Utara. Racun neurotoksik mereka menimbulkan rasa sakit saat menggigit, dengan dua tanda taring yang jelas sesudahnya. Black Widow adalah laba-laba yang sangat terkenal karena racunnya yang mematikan. Merupakan laba-laba penghasil racun neurotoxic yang sangat berbahaya. Tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia di lima benua. Uniknya racun dari Black widow digunakan sebagai obat penawar dari racun hasil gigitan False Black Widows Spider.
Laba-laba ini mungkin adalah yang paling mematikan. Laba-laba hitam mengkilap ini dapat ditemukan di Amerika Utara. Racun neurotoksik mereka menimbulkan rasa sakit saat menggigit, dengan dua tanda taring yang jelas sesudahnya. Black Widow adalah laba-laba yang sangat terkenal karena racunnya yang mematikan. Merupakan laba-laba penghasil racun neurotoxic yang sangat berbahaya. Tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia di lima benua. Uniknya racun dari Black widow digunakan sebagai obat penawar dari racun hasil gigitan False Black Widows Spider.
Gejala-gejala gigitannya termasuk rasa
sakit perut dan punggung, kram otot perut, gagal pernapasan,
tekanan darah tinggi, kegelisahan dan jika terlampau
lama digigit, akan menyebabkan kematian.
2. Mimikri semut
Yang cukup menarik, ada ratusan spesies
laba-laba – kebanyakan dari adalah laba –
laba pelompat – yang sangat mirip semut. Ya, itu
adalah laba-laba pada gambar di atas.
Beberapa arachnida menggunakan penyamaran ini untuk berburu serangga yang tidak takut semut, atau untuk melindungi diri dari predator pemangsa laba-laba. Lainnya, tentu saja, mungkin memangsa semut itu sendiri, seperti serigala berbulu domba.(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
Beberapa arachnida menggunakan penyamaran ini untuk berburu serangga yang tidak takut semut, atau untuk melindungi diri dari predator pemangsa laba-laba. Lainnya, tentu saja, mungkin memangsa semut itu sendiri, seperti serigala berbulu domba.(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
3. Raja Kamuflase
Beberapa spesies bisa membuat jaring
yang mirip sutera, dan mangsa-mangsa lama bisa disimpan
dengan balutan seperti mummy dalam jangka waktu lama,
warna jaring yang mirip warna mereka menciptakan kamuflase
lain bagi laba-laba..Hal ini berguna untuk membingungkan
predator terbang seperti capung, lalat perampok atau
burung kecil yang mungkin mencoba untuk menukik demi
memangsa laba-laba lezat dari sarangnya.
4. The Red Back
Laba-laba Redback (punggung merah) ditemukan di seluruh penjuru Australia. Redback betina biasanya berwarna hitam dengan jejak merah dan bergaris oranye di punggung.
Laba-laba Redback (punggung merah) ditemukan di seluruh penjuru Australia. Redback betina biasanya berwarna hitam dengan jejak merah dan bergaris oranye di punggung.
Laba-laba ini memiliki racun neurotoksik
dan bila tergigit dapat menyebabkan melemahnya otot,
mual, muntah dan berkeringat. Yang paling fatal adalah
lumpuh dan menimbulkan kematian.
5. The Funnel-Web
Laba-laba funnel-web juga berasal dari Australia. Funnel-web jantan berwarna hitam atau coklat mengkilap. Laba-laba ini saat menyerang, berdiri dengan kaki belakang mereka, memperlihatkan taring mereka.
Laba-laba funnel-web juga berasal dari Australia. Funnel-web jantan berwarna hitam atau coklat mengkilap. Laba-laba ini saat menyerang, berdiri dengan kaki belakang mereka, memperlihatkan taring mereka.
Mereka juga memiliki racun neurotoksik
dan gigtan mereka dapat menyebabkan produksi air liur
berlebihan, berkeringat, kejang, dan keluar air mata.
6. The Brazilian
Wandering
Laba-laba Brazilian Wandering ditemukan di hutan Amerika Selatan. Mereka gugup dan agresif. Gigitannya sangat menyakitkan karena ia melepaskan serotonin ke aliran darah korbannya. Serotonin bisa membuatmu mati seperti terkena overdosis narkoba.
7. The Brown
Recluse
Laba-laba kecil ini mempunyai punggung berbentuk biola. Racun Brown Recluse Spider menyebabkan bentol. Gigitannya juga tidak sakit, namun jangan salah, bentolan tersebut kemudian akan membusuk dan terlepas dari bagian tubuh korbannya.
8. Kotoran
palsu
Celaenia excavata bukan laba-laba yang
hanya menyamarkan diri sebagai segumpal kotoran burung,
tapi jelas ini adalah penyamaran paling meyakinkan.
Tidak hanya tubuh laba-laba berwarna persis seperti kotoran burung (lengkap dengan tempat mirip benih) Namun duduk di atas sebuah “splatter” sangat meyakinkan dibuat dari sutranya sendiri. Itu penyamaran yang sempurna untuk laba-laba, karena itu sangat tidak menggugah selera bagi laba-laba predator lainnya tapi tampak menggoda bagi seekor lalat.(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
Tidak hanya tubuh laba-laba berwarna persis seperti kotoran burung (lengkap dengan tempat mirip benih) Namun duduk di atas sebuah “splatter” sangat meyakinkan dibuat dari sutranya sendiri. Itu penyamaran yang sempurna untuk laba-laba, karena itu sangat tidak menggugah selera bagi laba-laba predator lainnya tapi tampak menggoda bagi seekor lalat.(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
9. Koloni Jaring
Super
Kebanyakan laba-laba bersifat agresif soliter, yang mengancam hewan lain bahkan spesies mereka sendiri jika mereka mencoba merebut makanan di daerahnya. namun beberapa spesies, sangat sosial dan dapat membangun kekaisaran laba-laba yang luar biasa, sistem web kompleks bersama ribuan laba-laba lain.
Salah satu laba-laba tersebut adalah
Eduador’s Theridion nigroannulatum,laba-laba dalam
kelompok besar, menggantung ratusan helai sutra ke tanah.
Dan jika seranggga berukuran besar mampir dan terjebak
dalam sarang besar mereka ratusan bahkan ribuan laba-laba
akan bahu membahu membungkusnya dan melumpuhkannya untuk
disimpan sebagai setok bersama (ini tidak bisa dilakukan
spiderman)
10. Laba –
Laba Penerbang
Laba-laba yang baru menetas dan berukuran
kecil dapat melakukan perjalanan ratusan bahkan ribuan
mil dalam istilah yang biasa di sebut ballooning, jaring
laba-laba khusus yang disebut “gossamer”
dibuat agar bisa dengan mudah terbang oleh angin, berbentuk
segitiga piramid, jaring ini bisa berminggu-minggu berada
di udara sehingga memungkinkan laba-laba untuk menjelajah
pulau-pulau lain yang terpisah lautan atau samudera
.. (ini tidak bisa dilakukan spiderman)
11. Jaring tangan
mini
Species laba-laba “Ogre Faced”
atau “Net casting” adalah laba-laba yang
menghasilkan Deinopidae, dengan tergantung terbalik
dia membuat jaring kecil diantara dua kaki depannya
untuk mereka gunakan menjangkau atau meraup serangga
lain yang lewat
Sutra khusus ini bersih dan tidak lengket, tapi begitu mangsanya berusaha kabur, jaring itu langsung menjerat rambut dan sendi serangga seperti velcro, yang memungkinkan laba-laba untuk menjebak serangga yang cukup besar dan kuat dengan hanya sejumlah kecil dari sutra.
Sutra khusus ini bersih dan tidak lengket, tapi begitu mangsanya berusaha kabur, jaring itu langsung menjerat rambut dan sendi serangga seperti velcro, yang memungkinkan laba-laba untuk menjebak serangga yang cukup besar dan kuat dengan hanya sejumlah kecil dari sutra.
12. Jebakan
Bunga
banyak laba-laba yang berada di taman-taman
membuat sarang tipis dengan pola yang berbeda, tujuan
dari hal ini telah lama jadi perdebatan, Sekarang kita
tahu bahwa hal ini adalah jaring khusus yang reflektif
terhadap sinar ultra-violet yang menciptakan pola –
pola khusus yang digunakan oleh bunga untuk menarik
serangga penyerbuk ..(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
13. Pesona Mematikan
Yang aneh lagi dari laba-laba bola
atau mastophorea, yang menggunakan jerat mereka dengan
cara yang beda dengan arakhnida lainnya, yaitu mengeluarkan
jaring yang digumpalkan mirip bola lalu diulur dengan
tali plus ditambah umpan (mirip orang mancing)
Setiap laba-laba bola mengeluarkan feromon yang bisa menarik ngengat jantan yang sedang mencari pasangan di musim kawin, sehingga ngengat jantan mendekat dan terjerat dalam umpan tersebut..(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
Setiap laba-laba bola mengeluarkan feromon yang bisa menarik ngengat jantan yang sedang mencari pasangan di musim kawin, sehingga ngengat jantan mendekat dan terjerat dalam umpan tersebut..(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
14. Laba –
Laba Penyelam
Argyroneta aquatica adalah salah satu
laba-laba sejati yang dapat ditemukan di dalam air,
ia mendapat nama “Laba-laba Penyelam.” tubuhnya
yang berbulu halus adalah sebagai perangkat yang memungkinkan
udara terus menempel padanya saat menyelam, sehingga
laba-laba ini bisa keluar masuk air
jaringnya yang tersusun mirip seperti kapal selam buatan manusia, yang menjadi tempat bagi sang betina membesarkan anaknya dan mengkonsumsi mangsanya ..(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
jaringnya yang tersusun mirip seperti kapal selam buatan manusia, yang menjadi tempat bagi sang betina membesarkan anaknya dan mengkonsumsi mangsanya ..(ini tidak bisa dilakukan spiderman)
15. Laba –
Laba Penembak
Hampir semua laba-laba membuat sutera
dari organ yang disebut pemintal di ujung perut, dan
harus mampu menyentuh sesuatu untuk membungkusnya dalam
anyaman. Tidak demikian untuk genus Scytodes, laba-laba
tukang meludah, yang memiliki kelenjar sutra tambahan
terhubung ke mulut mereka. Perlahan-lahan merayap mendekati
serangga lain yang tidak curiga, lalu meludah menyemprotkan
aliran jaring yang dicampur dengan racun .
16.
Brazilian Wandering Spider (Phoneutria
nigriventer)
Pada
tahun 2007, laba-laba ini masuk ke dalam Guinness World
Records sebagai laba-laba beracun paling mematikan di
dunia. Banyak ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Laba-laba ini menghasilkan racun neurotoxic dalam dosis
tinggi, satu gigitan cukup untuk membunuh seorang manusia
dewasa. Laba-laba ini lebih berbahaya dibanding dengan
rivalnya Australian funnel-Web Spider & Black Widows.
17.
Australian Funnel-Web Spider (Hadronyche
modesta)
Banyak
ditemukan di bagian tenggara Australia, merupakan laba-laba
penghasil racun neurotoxic, dimana racun ini dapat mengakibatkan
kematian apabila tidak segera mendapatkan pertolongan
pertama. Racun laba-laba ini bernama atraxotoxin.
18.
The Tarantullas
Tarantulla di bagi menjadi dua yaitu
New-World Tarantullas dan Old-World Tarantullas. Banyak
ditemukan di Amerika dan Asia. Khusunya pada jenis Old-World
Tarantullas, laba-laba ini memiliki racun necrotic yang
sangat berbahaya, bahkan di Asia beberapa kematian manusia
disebabkan oleh gigitan Tarantula ini.
19.
Mouse Spider (Missulena
bradleyi)
Racun yang dihasilkan laba-laba ini
sangat berbahaya bila tergigit olehnya. Beberapa kasus
mengakibatkan kematian. Racun nectoric yang dihasilkan
oleh laba-laba ini hampir menyerupai racun atraxotoxin.
Banyak ditemukan di Chili dan Australia
20.
Brown Recluse Spider (Loxosceles
reclusa)
Racun yang dihasilkan oleh laba-laba
ini adalah racun necrotic, beberapa racun yang dihasilkan
dari jenis laba-laba ini memiliki gigitan yang memberikan
dampak buruk bagi manusia, laba-laba ini banyak ditemukan
di Selatan California.
21.
Six-eyed Sand Spider (Sicarius hahni)
Merupakan
laba-laba yang menghasilkan racun necrotic yang bernama
cytotoxic, banyak ditemukan di Afrika Tengah. Laba-laba
unik ini memiliki tubuh dengan sistem kamuflase alam
yang menyerupai pasir dan tanah.
22.
False Black Widows (Steatoda
grossa)
Laba-laba
ini hampir menyerupai laba-laba Black Widows, Laba-laba
yang menghasilkan racun necrotic ini memiliki gigitan
yang cukup mengerikan, sayangnya beberapa kasus kematian
sangat jarang ditemukan.
23.
Yellow Sack Spider (Cheiracanthium
punctorium)
Banyak ditemukan di daerah Eropa Tengah
dan Asia Tengah, di Jerman pernah diberitakan beberapa
kematian manusia disebabkan oleh gigitan laba-laba ini.
Racun yang dihasilkan oleh laba-laba ini adalah racun
necrotic.
24.
Hobo Spiders (Tegenaria
agrestis)
Banyak ditemukan di Barat Laut amerika
Serikat, Kanada Barat dan di Eropa, Studi terbaru yang
pernah dipublikasikan tentang gigitan dari laba-laba
ini mengandung racun necrotic yang berbahaya dan sangat
menyakitkan.
REFERENSI
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba
2. http://luswandy-ngeblog.blogspot.com/2012/07/10-jenis-laba-laba-beracun-dan.html
3. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80206
4. http://forum.kompas.com/sains/73793-penemuan-spesies-baru-laba-laba-di-indonesia.html
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba
2. http://luswandy-ngeblog.blogspot.com/2012/07/10-jenis-laba-laba-beracun-dan.html
3. http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/80206
4. http://forum.kompas.com/sains/73793-penemuan-spesies-baru-laba-laba-di-indonesia.html
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking